Sambut Asian Games 2018 dengan Sehat bareng Medialogy

Setelah melakukan penantian cukup panjang, Asian Games 2018 yang ke-18 akhirnya resmi dibuka. Tanggal 18 bulan 8 dan tahun 2018 menjadi tanggal bersejarah bagi Indonesia karena untuk kedua kalinya negeri ini dipercaya menjadi tuan rumah dari ajang olahraga terbesar se-Asia. Terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah pada setelah terakhir kali 56 tahun yang lalu tepatnya pada 1962.  Terselenggaranya ajang ini membuat seluruh masyarakat Indonesia bersukacita. Tak terkecuali dengan medialogy dan para bloger. 
Untuk kedua kalinya, Gelora Bung Karno menjadi saksi bersejarah dari pelaksanaan Asian Games. Biaya renovasi GBK untuk mempercantik GBK dari kondisi sebelumnya mencapai sekitar Rp779 T. (dok. Medialogy)
Dalam rangka menyemarakkan Asian Games 2018 (sila klik di sini), medialogy bersama para bloger turut menyebarkan inspirasi hidup sehat dalam Ngumpul Sehat. Bagaimana pun, kesuksesan Asian Games 2018 juga ditentukan dari seberapa besar masyarakat dalam menerapkan hidup sehat.

Ngumpul Sehat bareng Medialogy diadakan pada Sabtu, 11 Agustus 2018 di Kolega Coworking Space Jakarta. Dengan mengangkat tema "Kalistenik", kegiatan ini menghadirkan Teuku Affra Maretto. Coach Aufra ini adalah ahli olahraga kalistenik yang telah berpengalaman. Berbagai artis pernah ditanganinya, salah satunya adalah Iqbaal pemeran Dilan. Wuih!
Coach Aufra saat menjelaskan olahraga kalistenik kepada para bloger (11/08) (dok. medialogy)
Ngomong-ngomong, apa sih yang dimaksud dengan kalistenik? Jadi, kalistenik adalah olahraga yang memanfaatkan berat badan tubuh sebagai alat berolahraga untuk membentuk tubuh. Kalistenik ini sebenarnya olahraga yang familiar dalam kehidupan kita, namun terkadang kita kurang menyadarinya. Olahraga seperti push up, sit up dan pull up adalah contoh-contoh dari kalistenik. 

Kalistenik adalah olahraga yang minim alat. Berbeda dengan olahraga seperti tenis, renang, berkuda atau bahkan golf yang membutuhkan waktu dan tempat tertentu, kalistenik sifatnya justru lebih fleksibel. Kalistenik dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan bahkan oleh siapa saja. Jangankan orang dewasa, anak kecil pun juga dapat melakukan olahraga yang murah meriah ini.

Ada banyak cara yang dapat kita lakukan dalam melakukan olahraga kalistenik. Enggak harus push up kok! Melakukan peregangan pada tangan dengan cara menggenggam kedua tangan lalu digoyang-goyangkan pun juga merupakan salah satu teknik kalistenik lho! Pokoknya, sepanjang kita berpatokan pada berat badan tubuh sebagai alat olahraga, itulah yang dinamakan dengan kalistenik!

Biar enggak penasaran bagaimana dan seperti apa saja olahraga kalistenik, coach Aufra pun mengajak kita para bloger untuk melakukan kalistenik secara bersama-sama. Bagi yang tidak terbiasa melakukannya, mungkin kalistenik terasa berat. Namun bagi Aufra itu tidak masalah. Yang penting adalah pembiasaan. Enggak perlu dilakukan setiap hari juga. Seminggu sekali asalkan rutin juga adalah hal yang baik.
Teman-teman bloger mempraktekkan olahraga kalistenik bareng Aufra (dok. Medialogy)
Oh ya, kita boleh saja semangat dalam berolahraga. Meski begitu, jangan lupa untuk berikan tubuh jeda untuk beristirahat. Seperti yang dijelaskan oleh Aufra, kita bisa berolahraga dengan skala 20:20. Artinya, dalam durasi 20 menit berolahraga, kita dapat memberikan 20 detik untuk beristirahat sejenak. Takaran itu tidak mutlak ya, kita juga bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan masing-masing.

Cara Saya Mendukung Asian Games 2018

Turut menerapkan gaya hidup sehat seperti yang dilakukan coach Aufra adalah salah satu cara yang saya lakukan dalam menyemarakkan Asian Games 2018. Namun itu bukan satu-satunya loh. Saya juga melakukan berbagai cara lain dalam mendukung kesuksesan Asian Games 2018. 

Saya memberikan dukungan dengan cara mengunggah informasi tentang Asian Games 2018. Saya telah melakukan ini sejak tahun lalu. Salah satu postingan saya adalah berupa foto saya bersama maskot Asian Games 2018. Saya percaya bahwa media sosial punya kekuatan. Maka dari itu saya memanfaatkannya.
(dokpri)

Selain itu saya juga memberikan dukungan dengan cara menonton upacara pembukaan Asian Games 2018 dan bahkan menonton pertandingannya. Pada 25 Agustus 2018 lalu saya juga menonton panahan di area GBK. Namun sayang atlet Indonesianya kalah. Hiks.

Tak lupa, saya juga turut membeli berbagai merchandise resmi atau pernak-pernik yang berhubungan dengan Asian Games 2018. Sejauh ini saya telah memiliki boneka maskot atung ukuran sedang dan kecil, sticker dan bahkan tapcash edisi Asian Games 2018.

Terakhir, inilah dukungan yang saya berikan untuk kesuksesan Asian Games. Enggak kelihatan sih, namun jika semua orang melakukannya tentu sangat berarti. Dukungan itu diberikan melalui doa. Saya senantiasa berdoa agar Asian Games 2018 nanti berjalan dengan lancar dan sukses serta berharap agar atlet-atlet tanah air dapat unjuk gigi dan meraih banyak prestasi. Bagaimana pun, kesuksesan pelaksanaan Pesta Olahraga Terbesar Se-Asia nanti tak terlepas dari peran Tuhan.

Kita boleh saja memiliki banyak perbedaan dan latar belakang. Tapi atas persamaan darah kita yang sama-sama berwarna merah-putih, saatnya kita satukan dukungan bersama untuk Indonesia. Buktikan bahwa Indonesia adalah energi Asia!
(dok. kompas.com)

Comments

  1. Wow ternyata olahraga kalinestik itu ga ribet ya..simpel banget..hohoho...

    ReplyDelete

Post a Comment