Pascalebaran pastinya berbeda dengan pascaramadan. Setelah 30 hari berpuasa ramadan, alhamdulillah Hari Raya “Kemenangan” bernama Idulfitri 1444 H tiba juga. Umat muslim dari seluruh dunia pun menyambutnya dengan penuh sukacita.
Sebagai hari kemenangan, momen ini pun menjadi ajang untuk saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan. Kebanyakan orang akan melakukannya dengan cara bertemu secara langsung satu sama lain. Namun jika tidak memungkinkan, memanfaatkan jaringan internet cepat untuk silaturahmi secara online juga bisa dilakukan.
Dalam ajaran agama Islam, sebenarnya tidak ada kewajiban untuk memberikan uang THR kepada anggota keluarga dan sanak saudara. Ajaran agama juga tidak mewajibkan untuk membeli kue apalagi kewajiban membeli baju baru. Namun karena sudah menjadi tradisi di Indonesia yang sudah terjadi selama turun temurun, lebaran pun tak dapat dipisahkan dari kegiatan mengeluarkan uang.
Bagi sebagian orang, hal itu tidak menjadi masalah karena harta berlimpah yang dimiliki. Namun bagi sebagian yang lain, mengeluarkan uang pada masa lebaran perlu menjadi perhatian. Sebab jika tidak hati-hati, hal ini dapat berdampak tidak baik bagi kondisi keuangan. Kita tentu enggak mau merugi pasca lebaran kan?
Sebelum terlambat, ada baiknya kita mengelola keuangan dengan bijak pasca lebaran. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan.
1. Mencatat pengeluaran
Pencatatan pengeluaran sangat penting dilakukan ketika seseorang mengatur keuangannya. Hal ini dikarenakan pencatatan merupakan salah satu cara untuk melihat apakah pengeluaran bulanan sesuai dengan budget yang ada. Di catatan tersebut, nantinya kita bisa mengetahui seberapa banyak pengeluaran riil dan dadakan yang telah kita miliki.
Saya sendiri misalnya. Berhubung saya langganan internet cepat dari IndiHome setiap bulannya, maka saya bakal mencatat berapa banyak uang yang saya keluarkan untuk mengakses internet cepat. Ini adalah pengeluaran riil yang saya miliki karena saya sudah mengetahui hal apa saja yang saya butuhkan setiap bulannya, termasuk pada masa lebaran.
Sekilas mungkin terlihat sepele. Namun tak dapat dipungkiri, kegiatan mencatat pengeluaran ini penting untuk dilakukan karena memudahkan kita dalam melakukan introspeksi diri apabila terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana awal, terutama pada masa lebaran.
2. Menyusun kembali anggaran
Langkah selanjutnya adalah kita bisa mengatur kembali anggaran keuangan dengan cara membuat daftar kebutuhan atau pengeluaran yang harus dibayarkan setidaknya sampai jadwal penerimaan gaji berikutnya. Misalnya, kapan harus bayar air, listrik, tagihan Telkom Indonesia bahkan hingga layanan internet cepat.
Pastikan untuk mencatat apa saja yang menjadi kebutuhan pokok bulanan. Kalau punya cicilan, jangan lupa untuk disusun kembali anggarannya agar nanti tidak menumpuk.
Dengan melakukan langkah ini, setidaknya kita bisa menekan pengeluaran yang hal-hal yang dirasa tidak terlalu penting sehingga pengeluaran pasca-Idulfitri bisa lebih diminimalisasi.
3. Jangan lupa buat nabung
Konsumtif saat lebaran boleh-boleh aja. Namun demi masa depan yang lebih baik, jangan lupa untuk tetap menyisihkan uang untuk ditabung agar keuangan dapat kembali sehat. Bagaimana pun, kehidupan terus berjalan dan tantangan akan selalu ada.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memisahkan terlebih dahulu uang penghasilan yang didapat sebelum dipakai sama sekali. Setelah itu, sisanya baru bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan lebaran, entah untuk makan, bayar uang sekolah atau bahkan membeli layanan internet cepat.
Tak ada patokan mutlak soal berapa jumlah uang yang harus ditabung. Menurut saya, jumlah uang yang ditabung bisa berbeda-beda tergantung dengan pemasukan dan pengeluaran masing-masing.
Itu dia beberapa tips terkait mengelola keuangan pascalebaran. Semoga setelah Idulfitri, rezeki kita semakin berlimpah ruah dan berkah ya!
Comments
Post a Comment