Diabetes? Enggak Perlu Khawatir, Atasi Saja dengan CERDIK!

Kalau ditanya apa makanan favorit saya, maka makanan dan minuman manis adalah jawabannya. Mulai dari kue, es krim, cokelat, teh manis bahkan hingga minuman kekinian yang ada bobbanya, saya suka banget. Apalagi kalau pas beli ada cashbacknya, wah makin sering beli deh! :D
Awalnya sih saya asal makan-makan aja. Namun seiring berjalannya waktu, saya akhirnya sadar bahwa saya harus waspada. Saya harus mengontrol kadar gulanya karena kalau kebanyakan, diabetes jadi risikonya.
Ilustrasi makanan manis (dok. colourbox)
Diabetes sendiri adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas normal. Sebenarnya sih diabetes gak mutlak disebabkan dari makanan dan minuman yang murni berasa manis seperti es krim, cokelat atau teh manis saja. Makanan lain bermuatan gula yang dikonsumsi secara berlebihan, seperti nasi misalnya juga bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes. Selain itu, faktor keturunan dan minimnya aktivitas alias kebiasaan mager juga menjadi penyebab lainnya.

Diabetes adalah penyakit berbahaya. Kenapa? Jadi manusia itu membutuhkan glukosa sebagai sumber energi dalam tumbuh. Jika kadar glukosanya berlebih, maka ia akan disimpan dalam bentuk glukagon. 1 glukosa membutuhkan 1 insulin agar dapat menjadi 1 glukagon. Glukagon sendiri dapat diubah kembali menjadi sumber energi kalau dibutuhkan.

Dalam kondisi normal alias bukan penderita diabetes, jumlah antara glukosa dan insulin itu seimbang. Misalnya 100 glukosa akan diproses oleh 100 insulin untuk disimpan menjadi glukagon. Ini tentu enggak masalah karena jumlah antara glukosa dan insulin itu sama.

Namun jika kondisinya tidak normal atau diabetes, maka jumlah glukosanya lebih banyak daripada insulin. Misalnya, glukosa berjumlah 100 tapi insulin 50. Ingat prinsip bagaimana glukagon diproses? 1 glukosa + 1 insulin = 1 glukagon. Nah, karena jumlah insulinnya lebih sedikit 50 sedangkan glukosanya berjumlah 100, maka hanya 50 glukagon saja yang dapat dihasilkan. Itu artinya, sisanya yakni 50 glukosa yang tidak terproses kemudian akan menyebar ke dalam darah dan akhirnya berdampak pada diabetes.
 
Nah, untuk mengurangi penyebaran penyakit diabetes di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan diabetes, Kementerian Kesehatan RI mengadakan talkshow interaktif tentang diabetes di Gedung Kemenkes  pada Jumat, 15 November 2019 lalu. Kegiatan ini dilaksanakan juga dalam rangka memperingati hari diabetes sedunia yang jatuh pada 14 November yang pada tahun ini mengangkat tema "Keluarga dan Diabetes".
Hari diabetes sedunia 2019 di Kementerian Kesehatan RI (dokpri)

Keluarga menjadi fokus utama dari Hari Diabetes Sedunia kali ini karena keluarga termasuk kelompok yang rentan terkena diabetes. Berdasarkan fakta, 4 dari 5 orang tua di dunia tidak menyadari bahaya diabetes yang mengintai mereka. 

Atasi dengan CERDIK!

Diabetes merupakan momok bagi semua orang. Siapapun pasti tidak ada yang ingin terjangkiti olehnya. Namun tak perlu khawatir, diabetes itu sangat bisa untuk dicegah dan dilawan. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan perilaku CERDIK. Apa itu CERDIK? Check this out!

1. C = Cek Kesehatan

(dokpri)
Mengecek kesehatan tidak hanya dilakukan saat kita sedang sakit saja. Di saat kita merasa sehat, kita juga perlu loh melakukannya. Kenapa? Soalnya cek kesehatan adalah langkah antisipasi karena bisa saja ada penyakit yang bersarang di tubuh kita namun kita tidak mengetahuinya. Tentu kita berharap kondisi kesehatan kita baik-baik saja. Namun kita juga enggak bisa menebak kan apakah kita benaran sehat atau justru tidak?

Lalu apa saja yang perlu diperiksa? Selain berat badan, kita juga perlu memeriksakan tensi darah, gula darah dan bahkan kolesterol. Datang saja ke puskesmas atau klinik terdekat untuk memeriksakan kesehatan kita. Secara teratur, tentunya. Nah, pada simposium kemarin saya beruntung banget bisa memeriksakan kesehatan tubuh saya karena Kemenkes menyediakan fasilitasnya. Alhamdulillah untuk tensi darah, gula darah dan kolesterol hasilnya normal alias tidak ada masalah. Namun untuk berat badan masih PR nih karena belum ideal dengan tinggi badan saya yang mencapai 170 cm. Yang punya lemak bagi-bagi dong :p

2. E = Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.

Bagi yang perokok, buruan deh kurangi kebiasaannya karena hal ini bisa berdampak pada kesehatan. Enggak hanya diri sendiri tapi juga kepada orang lain. Saya sih alhamdulillah tidak pernah merokok. Namun saya masih belum bisa terbebas dari asap rokok karena asap rokok orang lain. Oleh karena itu sebisa mungkin jika ada yang merokok, saya memilih untuk menghindar untuk kesehatan saya sendiri.

3. R = Rajin melakukan aktivitas fisik. 

Shinchan aja melakukan aktivitas fisik. Masa kamu enggak? (dok. Crayon Shinchan)
Intinya jangan mager! Biasain deh dari sekarang untuk melakukan aktivitas fisik. Enggak banyak kok, minimal 30 menit aja dalam sehari. Eits, aktivitas fisik yang dimaksud di sini gak hanya berarti olah raga saja ya, kegiatan lain seperti membersihkan rumah juga termasuk loh. Saya sendiri sudah mulai membiasakannya dengan hal-hal sederhana seperti berjalan kaki.

4. D = Diet yang seimbang.

Diet yang dimaksud di sini bukan berarti makan sedikit tapi kita harus mengatur pola makan kita. Konsumsilah makanan sehat dan gizi seimbang. Menurut Kemenkes, anjuran yang baik itu adalah konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari, menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari dan hindari makanan/minuman yang manis atau yang  berkarbonasi.

5. I = Istirahat yang cukup.

Kita boleh aja punya banyak kegiatan. Tapi kita juga perlu ingat bahwa anggota tubuh kita punya hak untuk istirahat. Jadi jangan forsir diri kita dengan kegiatan yang berlebihan. Istirahatlah yang cukup.


6. K = Kelola stres dengan baik dan benar

(dok. wiseworkplace.com.au)
Stres itu adalah hal yang wajar. Mau ujian stres. Menghadapi deadline kerjaan juga stres. Masalahnya adalah tinggal bagaimana kita mengelolanya. Jika ada teman dekat atau orang yang kita percayai, enggak ada salahnya juga loh kita melakukan curhat. Info terkait mengelola stres bisa dilihat di sini ya.

CERDIK kelihatannya sepele. Namun jika kita membiasakannya secara teratur sedini mungkin, kita telah melawan diabetes agar tak bersarang pada tubuh kita. Semoga peringatan hari diabetes sedunia 2019 ini dapat menjadi momentum bagi seluruh elemen masyarakat dalam meningkatkan kesadaran kesehatannya terutama dalam hal diabetes ya.

Comments

  1. Aku punya lrmak nih, ku bagi yaa..
    Wkwkwk. Makasi yaa informasinya bagus dan bermanfaat banget, jadi termotivasi nih untuk menjalani hidup sehat untuk mencegah diabetes dengan metode CERDIK.

    ReplyDelete

Post a Comment