Serunya Nobar "Lady and The Tramp" di Perpusnas

Sejak tahu bahwa Perpustakaan Nasional telah dibuka untuk masyarakat umum dan ternyata memiliki ruang teater, saya sangat senang. Itu artinya, bertambah 1 tempat gratisan lagi di Jakarta yang dapat kita manfaatkan sebagai komunitas atau masyarakat umum dalam melakukan kegiatan positif berhubungan dengan film. Yeay!

Kesempatan ini tak ingin disia-siakan oleh Komik (Komunitas Pecinta Film Kompasiana) begitu saja. Berkolaborasi dengan Disneysia, komunitas pecinta Disney Indonesia, Minggu kemarin (11/3) Komik memanfaatkan ruang teater Perpusnas yang terletak di lantai 8 dengan mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) dan diskusi film "Lady and The Tramp". "Lady and The Tramp" sendiri adalah film buatan Disney klasik yang rilis pada Juni 1955. Kendati film tersebut telah rilis puluhan tahun silam, kualitas animasinya tak perlu diragukan lagi dan bahkan masih dapat dinikmati sampai sekarang.
Lady and The Tramp (dok. disney.com)
Poster nobar "Lady and The Tramp" (dokpri)
"Lady and The Tramp" berkisah tentang kehidupan dua ekor anjing bernama Lady dan Tramp yang hidup pada era 1909. Lady adalah seekor anjing peliharaan sedangkan Tramp adalah seekor anjing gelandangan (sesuai namanya: Tramp dalam Bahasa Inggris berarti 'gelandangan'). 

Hidup Lady semula berjalan dengan lancar. Ia menjalani hari-harinya dengan bahagia dengan limpahan kasih sayang dari majikannya. Namun sejak majikannya memiliki seorang anak, itu semua berubah. Ia merasa terabaikan karena perhatian majikannya kepada Lady sudah berkurang dan telah beralih pada si bayi. Di saat Lady dipenuhi dengan kekhawatiran, Tramp pun datang. Kepergian majikannya ke Tiongkok dan masuknya Bibi Sarah ke rumahnya untuk mengurusi si bayi mengantarkan Lady pada berbagai masalah. Sejak itulah petualangan Lady dan Tramp dimulai. 
Bibi Sarah (dok. Disney)
Film ini makin menarik dengan hadirnya karakter-karakter lain, seperti Jock dan Trusty, dua ekor anjing yang merupakan tetangga sekaligus sahabat Lady yang memiliki karakter unik, Si dan Am, dua ekor kucing Bibi Sarah yang jahatnya minta ampun bahkan hingga si berang-berang yang amat perhitungan namun berperan besar dalam perjalanan Lady dan Tramp. Hadirnya mereka dengan karakter berbeda dalam film membuat jalinan cerita "Lady and The Tramp" menjadi lebih berwarna. Beberapa adegan di antara mereka bahkan mengundang gelak tawa. Misalnya adalah ketika sekelompok anjing di tempat penangkapan anjing mengaung-ngaung seakan-akan sedang bernyanyi secara accapella. Bagi saya itu lucu banget. Film ini makin terasa indah dengan adanya sentuhan iringan lagu "Bella Note" yang menggema di awal dan pertengahan film.
Si dan Am, karakter kucing nakal di Lady and The Tramp (disney)
Oh ya, walau animasi, film ini tak terlepas dari pesan yang hendak disampaikan kepada penonton. Menonton film ini membuat saya sadar bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari kulit luarnya saja. Tramp kelihatannya anjing gelandangan yang tidak terurus sama sekali. Jock dan Trusty pun bahkan sempat membenci keberadannya. Namun di balik itu semua ternyata Tramp adalah anjing yang baik hati. Ia hobi menolong dan bahkan rela berkorban demi membantu anjing lain yang kesusahan. Bagaimana sikap menjaga persahabatan dan membangun kepercayaan satu sama lain adalah kunci lain dari film ini.

Tak Sekadar Nobar

Ada sesuatu yang berbeda pada nobar "Lady and The Tramp" yang diadakan oleh Komik berkolaborasi dengan Disneysia kemarin. Setelah selesai, para peserta nobar bisa menuangkan pendapat dan pikiran tentang film "Lady and The Tramp" dalam sesi diskusi dan juga mengetahui fakta-fakta menarik di balik "Lady and The Tramp" melalui sebuah permainan.

Pada sesi fakta menarik, mula-mula komik dan disneysia membagikan sebuah kartu kwartet pada masing-masing penonton. Kemudian ditampilkan fakta-fakta menarik dalam bentuk presentasi di layar. Akan ada 10 pertanyaan terkait film "Lady and The Tramp" dan para peserta nobar dapat berpartisipasi dengan menjawab benar atau salah. Misalnya, benar atau salah bahwa Lady and The Tramp pernah meraih nominasi Oscar untuk kategori animasi terbaik. Nah, jika menurut peserta nobar jawabannya benar, maka mereka dapat menunjukkan kartu bagian depan sedangkan jika menurut mereka salah, kartu bagian belakanglah yang ditunjukkan. Asyiknya, tiga peserta nobar dengan skor tertinggi alias menjawab pertanyaan dengan tepat dan tercepat berhak membawa pulang hadiah hiburan.

Pada sesi fakta menarik kali ini ada para peserta nobar dapat mengetahui berbagai wawasan dan informasi terkait film "Lady and The Tramp" yang jarang diketahui. Misalnya, Lady and The Tramp ternyata merupakan film animasi pertama yang menggunakan teknologi Cinemascope. Pengembangan cerita "Lady and The Tramp" ternyata terinspirasi dari cerpen "Happy Dan, The Whistling Dog" karya Ward Greene yang dibaca oleh Walt Disney pada tahun 1940-an. "Lady and The Tramp" memiliki versi novel yang ditulis oleh Ward Greene yang dipublikasikan 2 tahun sebelum filmnya rilis! Pokoknya banyak deh! Bahkan kita juga bisa mengetahui jenis-jenis anjing dalam "Lady and The Tramp" karena film tersebut menampilkan berbagai jenis anjing. Kelihatannya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sederhana, namun sebenarnya bisa mengecoh. Di akhir sesi akhirnya didapatkan 3 orang pemenang yang berhak membawa pulang hadiah hiburan. Mereka adalah Nindy, Deny Oey dan Nur Said. Selamat!

Selamat buat para pemenang games! (dari kiri ke kanan: Nindy - Deny - Said) (dok. Agung Han)
Usai fakta menarik, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Sesi ini juga tak kalah serunya. Pada sesi ini para peserta nobar mengeluarkan pikiran dan pendapatnya masing-masing tentang film "Lady and The Tramp". Gagasan mereka pun bermacam-macam. Misalnya, walau tokoh utamanya adalah Lady dan Tramp, ternyata setiap penonton memiliki karakter favorit masing-masing. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Si dan Am, kucing Bibi Sarah yang nakal adalah karakter favoritnya lho!

Setelah berbagai rangkaian kegiatan nobar selesai, seperti biasa, acara diakhiri dengan foto bersama. Tidak mau ketinggalan dengan yang lain, saya juga ikutan lho. Walau kegiatan nobar sempat terganggu karena masalah teknis, secara keseluruhan saya puas karena kegiatan nobar berlangsung menyenangkan. Duh, rasanya tidak sabar menunggu komik nobar berikutnya!

Foto bareng peserta nobar (dok. Agung Han)
***

Jangan lupa follow akun medos Komik dan Disneysia ya!
@Komik_Ksiana (twitter) & @komik_kompasiana (Instagram)

@disneysia_id (twitetr & instagram)


***tulisan ini dipublikasikan juga di kompasiana (kompasiana.com/nkurniadi)

Comments