Baik Setengah-setengah Atau Buruk tapi Total?

Ada orang yang berprinsip begini,

"Kalau mau bener/berhasil, bener/berhasil sekalian. Jangan setengah-setengah. Kalau mau buruk/gak bener, buruk/gak bener sekalian, jangan setengah-setengah. Mendingan buruk tapi total ketimbang baik/berhasil tapi setengah-setengah."

Ada yang pernah denger? :D
Hmm...
Saya kok punya pandangan lain ya? :D

Siapapun orangnya di dunia ini pasti pengen berhasil/baik secara total. Tapi kalau emang setengah-setengah alias belum total tercapainya, masih tercampur dengan hal-hal buruk, saya malah berpikir bahwa ini lebih baik ketimbang total dalam keburukan atau hal-hal yang kurang bagus.

Dengan kata lain, (menurut saya) lebih baik baik/bener setengah-setengah ketimbang gak bener/buruk 100%!

Sebenarnya "bener" setengah-setengah sama aja dengan buruk setengah-setengah.
Itu dikarenakan kata "setengah" mengindikasikan ada "setengah" yang lain.
Tapi karena buruk itu maknanya negatif, jadi daripada ngomong "setengah-setengah" buruk, mendingan "setengah-setengah" dalam hal yang baik. :D

Kalau saya sih mikirnya, kita berdoa dan terus berusaha aja semoga kita bisa jadi yang terbaik dan mendapatkan hasil terbaik. Tapi kalau emang pada nyatanya kita gak bisa melakukannya, yo gak usah berusaha untuk buruk 100%, minta aja ke Dia agar seenggaknya kita jangan jadi yang terburuk. Kalau kita bisa setengah "baik" kenapa harus total dalam keburukan? Anggap saja itu seninya kehidupan dimana kita punya sisi kebaikan, di samping adanya sisi keburukan. Minta yang terbaik, tapi kalau gabisa, seenggaknya jangan jadi yang terburuk. Cukup setengah-setengah. Jadi orang biasa-biasa aja. :)

Yakin deh, segala sesuatu yang terburuk itu tidak pernah menyenangkan. Lagipula bukankah Tuhan gak pernah menciptakan keburukan? Jadi kenapa berharap total dalam hal yang buruk kalau bisa "setengah-setengah"? :))))

*tidak diwajibkan harus sependapat dengan saya :)

Comments