Yang Penting Fokus!

Sebagai anak muda, saya ini banyak maunya. Semangat saya cenderung menggebu-gebu. Apalagi mumpung masih muda, saya pikir ini masa-masa yang paling tepat untuk cari pengalaman positif sebanyak-banyaknya. Akhirnya sejak akhir SMA, hampir setiap ada organisasi atau wadah bagi anak muda yang membuka oprec, saya selalu punya keinginan dan mencoba untuk bergabung. Apalagi kalau berbau hal-hal yang saya sukai. Udah deh saya daftar!
Begitu pula pas awal-awal masuk kuliah. Pada masa-masa itu saya sering sekali berimajinasi bagaimana jadinya saya jika saya menjadi mahasiswa semahasiswa-mahasiswanya mahasiswa (bingung kan?). Semangat saya untuk aktif di organisasi kampus begitu menggebu-gebu. Sampe-sampe saya pernah ngebayangin betapa sibuknya jadi jurnalis mahasiswa yang aktif wawancara ke sana ke sini nyari berita sekaligus belajar bahasa asing juga di salah satu UKM. Belum lagi ikut BEM dan ini itu. Waaaa... pokoknya pengen jadi mahasiswa yang benar-benar mahasiswa deh! Selain link, kerjaan pun juga banyak. Benar-benar mahasiswa sibuk!

Well, itu dulu...
Sekarang saya harus mengakui bahwa realita tidak selamanya bisa selaras dengan keinginan. Dulu saya mikir kayaknya keren aja gitu kalau kita masih muda tapi pengalamannya udah segudang. Di CV pasti berentet dah tuh kalau pengalamannya banyak

Namun seiring berjalannya waktu saya jadi sadar bahwa apa yang saya lakukan rasanya kurang tepat. Ikut organisasi apa saja dan cari pengalaman itu bagus dan positif banget malah. Dapat mendukung masa depan malah. Namun saya rasa saya harus mendaur ulang dan mengatur mindset saya kembali tentang apa tujuan saya ketika ingin aktif di sebuah organisasi. Terkadang memang ada kebanggaan kalau kita gabung di sebuah organisasi. It's oke, wajar. Tapi bukan itu tujuan utamanya.

Faktor lainnya, sebagai anak muda, kita juga punya keterbatasan. Entah itu karena waktu, materi, tenaga ataupun hal lainnya. Meskipun mungkin kita aktif di berbagai organisasi, tapi tetap saja ada kemungkinan dimana kita tidak bisa 'menghandle' semuanya. Otomatis, jika ada yang berbentrokan, pasti akan ada salah satu dari mereka yang harus kita korbankan. Bisa jadi dari segi materi dan waktu kita siap. Namun dari segi komitmen, lantaran udah ikut di beberapa organisasi kita angkat tangan. Menyerah. Mungkin inilah alasannya kenapa ada sebuah UKM yang tidak memperkenankan anggotanya untuk ikut organisasi lain selain UKM itu

Well, akhirnya ini balik lagi ke diri masing-masing. Pada nyatanya kita tahu mana yang terbaik dan yang pas untuk kita. Apakah kita nyaman di organisasi itu? Apakah passion kita ada di organisasi yang ingin kita ikuti? Atau apa? Tentu ada pertimbangan tertentu tentang kita ingin memilih aktif dimana.

Kondisi tiap orang berbeda-beda. Kalau saya pribadi sih sekarang memilih untuk aktif di satu, dua atau tiga organisasi di luar kampus saja. Makanya saya kurang aktif di kampus. Ikut organisasi di sana pun tidak. Bukan karena gak mau. Saya ingin, tapi ya karena itu tadi, "Keterbatasan".

Bagi saya tak masalah kalau kita kelihatannya kurang aktif atau mungkin hanya ikut 1 organisasi aja seumur hidup. No problem. Toh, yang tau diri kita kan diri kita sendiri, bukan orang lain. Ikut organisasi atau cari pengalaman BAGUS banget. Asalkan, yang TERPENTING kita fokus dan bisa berkomitmen, sekalipun cuma 1 organisasi. Itu aja. Kalau ada hal-hal di luar dugaan itu sih belakangan, yang penting kita berusaha untuk 'menjalaninya' dengan serius aja dulu.

Akhir kata, semangat aktif dan produktif wahai anak-anak muda! ^____________^

Comments