Katanya Miss World Mengeksploitasi Perempuan, Tapi...

Kenapa sebagian orang heboh menolak Miss World dengan alasan katanya gak sesuai kultur Indonesia dan sebagian beranggapan mengeksploitasi perempuan?

Padahal, Indonesia pernah jadi tuan rumah Mr. International 2010 dimana para pria dari puluhan negara melakukan kompetisi dan ada 'sesi pamer tubuh'. Hanya saja kulturnya telah disesuaikan sehingga lebih sopan (sama seperti Miss World yang akan menyesuaikan dg kultur Indonsia juga). Bahkan kompetisi ini tidak mengedepankan kegiatan sosial, hanya tentang kesehatan, berbeda dengan Miss World. Tapi gak kayak Miss World, kontes Mr. International adem ayem aja tuh. Gak sampai hebok menolak dengan keras seperti yang ini.

Harusnya kalau sebagian orang itu nolak Miss World, karena katanya mengeksploitasi perempuan, mereka juga bersikap keras pada kontes Mr. International tahun 2010 lalu dong. Teriak, "Tolak eksploitasi pria!". Tapi buktinya tahun 2010 gak ada pemberitaan apapun tentang penolakan kompetisi itu. Malah adem ayem aja.

Saya percaya bahwa setiap perempuan itu memiliki kecantikan tersendiri dan tidak harus ikut-ikutan kontes 'miss'-missan kalau mau dinilai cantik. Kecantikan sejati itu hanya bisa dirasakan dengan hati kok. Tapi kalau mau fair, harusnya kontes yang diadakan tahun 2010 itu ditolak habis-habisan juga dong. Kan kontes itu bisa dibilang mengeksploitasi pria juga karena ada sesi pamer tubuh dan dipandang ratusan perempuan dari berbagai negara juga. Hehehe

Comments