Ketika saya berteriak, “Saya BISA meraih impian
setinggi-tingginya!”, maka ‘Saya’ yang lain berkata, “Mustahil kamu bisa meraih
impian!”
Ketika saya
berkata, “Ini MUDAH!”, maka ‘saya’ yang lain berbisik, “Tidak! Ini SUSAH! Amat
SUSAH dan kamu tidak akan bisa mengerjakannya!”
Ketika saya
menyeru, “Lakukan! Saya ingin membuat perubahan terhadap diri saya sendiri!”,
‘saya’ yang lain malah menghasut, “Jangan lakukan! Cukup disini. Istirahatlah,
tidurlah dan jangan melakukan apa-apa!”
Ketika saya
berkata, “Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”, maka ‘saya’ yang lain
berujar, “Kamu tidak akan berhasil sebab kamu telah gagal!”
Ketika saya
bergumam, “Saya pasti bisa menyelesaikan masalah ini!”, ‘saya yang lain' justru
berkata, “Sebaiknya kamu tidak usah bermimpi karena masalah ini tidak akan bisa
terselesaikan!"
Ketika saya
berucap, “Saya akan memberikan yang TERBAIK!”, 'saya yang lain' justru
memprovokasi, “Tidak! Kamu adalah pecundang dan tidak akan bisa menjadi yang
terbaik!”
Anehnya…
Baru ketika
saya berujar, “Sepertinya saya harus tidur lebih lama sebelum saya memaknai
mimpi-mimpi saya”, ‘saya’ yang lain justru terdiam… Ia tidak berkata sama
sekali kecuali hanya menyembunyikan gigi-giginya.
Saya pun
bertanya, “Mengapa kamu tidak mengoceh? Bukankah sebelum-sebelumnya ketika saya
berbicara kamu selalu menanggapi setiap apa yang saya kehendaki?”
'Saya' yang
lain tak menjawab. Ia hanya tersenyum simpul lalu bergumam pelan, “Semoga kamu
mengerti apa makna tersirat dari senyuman saya.”^^)
***
Tulisan ini
saya tulis pada hari Selasa, 8 Februari 2011 pukul 23.03 WIB ketika saya yang
lain berkata, “Sudah lah, tak usah lah kau menulis! Lebih baik kau tidur saja!
Tak ada untungnya kau berbagi jika kau sendiri merelakan waktu tidurmu!” Namun
saya hanya diam, tersenyum simpul lalu membalasnya, “Semoga kamu tau apa makna
tersirat dari senyuman saya.”
**
Ditulis oleh :
Noval Kurniadi, (calon) penulis “HATI-HATI DENGAN MIMPIMU” dan buku-buku
bestseller lainnya… ^^)
Comments
Post a Comment