Pencapaian Saya Selama 2020

Tahun 2020 adalah tahun terberat yang kita hadapi. Munculnya masalah kesehatan dan pembatasan sosial yang berdampak pada penurunan ekonomi akibat pandemi covid-19 menjadi beberapa penyebabnya. Bersyukurlah bagi yang masih dapat bertahan karena tidak sedikit orang tumbang karena goncangan yang terjadi.
 
Meski tahun 2020 dibenci oleh sebagian besar orang, tak bisa dipungkiri tahun 2020 juga menyimpan banyak cerita baik untuk dikenang. Entah itu pernikahan, dapat job, punya anak, sembuh dari penyakit atau bahkan mendapatkan prestasi tertentu. Setiap orang mungkin memiliki cerita berbeda. Tapi apapun bentuknya, setidaknya sama-sama merupakan sebuah pencapaian yang menjadi titik kita dalam melangkah ke depannya.
ilustrasi-pencapaian
Ilustrasi pencapaian (dok. inc. magazine)
Tahun 2021 sudah ada di depan mata. Sebelum membuka lembaran baru, melalui tulisan ini saya ingin berbagi tentang beberapa pencapaian yang saya alami sepanjang 2020. Mungkin bukan sesuatu yang besar. Bahkan, bisa jadi adalah hal yang biasa bagi orang lain. Namun berkat pencapaian, saya jadi termotivasi untuk menjalani hidup dan berkarya lebih baik lagi pada 2021. Inilah beberapa di antaranya.

1. Berhasil Memasang Adsense di Blog

Berhasil memasang adsense di blog. Yap, itulah pencapaian pertama yang saya raih selama 2020. Sebenarnya sih pada tahun 2019 saya sudah pernah mencoba memasang adsense sebanyak 3 kali (Juni dan Agustus 2019). Namun hasilnya selalu ditolak.

Untung saya tak menyerah. Pada 4 Juli 2020 saya kembali mencoba untuk memasang adsense. Sayangnya, lagi-lagi saya mendapatkan penolakan. 

Berdasarkan catatan di email, saya baru berhasil memasang adsense di blog sebulan kemudian yakni pada 28 Juli 2020 berkat menerapkan tips-tips yang saya dapatkan di internet. Alhasil, saya pun  berhasil memonetisasi blog sehingga dapat memunculkan iklan. Yeay!
adsense-blog
Pesan masuk ketika blog saya berhasil memasang adsense (dokpri)
Sejak pertama kali adsense saya disetujui, tak terasa kini sudah 5 bulan blog saya dipasangkan iklan. Sejak itu saya mulai belajar tentang seluk-beluk adsense, khususnya tentang bagaimana memaksimalkan iklan.
 
Untuk menjangkau pembaca lebih banyak, saya juga rajin membagikan pranala blog ke media sosial pribadi dan grup blogger. Selain itu saya juga mulai memperbanyak untuk menulis tulisan-tulisan organik. 
 
Dari segi pemasukan, jujur uang yang masuk saya masih sedikit. Namun mendapatkan persetujuan adsense untuk blog dari google saja sudah merupakan pencapaian tersendiri sepanjang 2020. 

2. Jadi Peserta Proyek Saraswati Wikipedia

Setelah sekian lama tidak ikut proyek wikipedia, pada tahun 2020 akhirnya saya berpartisipasi kembali. Kali ini saya terlibat dalam sebuah proyek bernama Proyek Saraswati. Proyek ini merupakan proyek kolaborasi antara Wikimedia Foundation, Google dan Wikimedia Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan konten di wikipedia, baik dari segi kualitas ataupun kuantitas.
proyek-saraswati-wikipedia
Proyek Saraswati Wikipedia Indonesia (dok. wikimedia.org)
Tantangan menulis dalam Proyek Saraswati berlangsung selama 4 bulan dari Maret hingga Juni 2020. Setiap peserta dapat memilih hadiah bulanan berupa pulsa maksimal sebesar Rp200.000, tas ransel bodypack edisi khusus atau bahkan keduanya. Berhubung ini bukan kompetisi, maka tidak ada kategori pemenang. Siapapun yang berhasil menyelesaikan tantangannya maka berhak mendapatkan hadiah.
 
Bagi peserta yang ingin mendapatkan hadiah berupa pulsa maksimal sebesar Rp200.000, dapat mengklaimnya dengan cara menuliskan 3 buah artikel kelas awal bertopik bebas. Adapun kriteria pada artikel kelas awal adalah artikel tersebut harus memiliki subjudul minimal 1 buah (selain referensi), ditulis minimal 5.000 bita serta minimal memiliki 3 referensi.
 
Sementara itu, bagi peserta yang ingin mendapatkan hadiah berupa tas bodypack dapat mengklaimnya dengan cara menuliskan 2 artikel kelas C bertopik bebas. Adapun kriteria yang harus dipenuhi dalam menulis artikel kelas C adalah artikel tersebut memiliki subjudul minimal sebanyak 3 buah (selain referensi), memuat minimal 10.000 bita serta memiliki minimal 5 referensi. 
Tas ransel bodypack, salah satu hadiah yang diperebutkan di Proyek Saraswati (dok. wikimedia.org)
Hadiah pulsa bisa didapatkan lebih dari sekali sementara hadiah tas bodypack hanya bisa didapatkan sekali, terbatas bagi kepada 21 peserta tercepat yang berhasil menyelesaikan tantangan pada bulan tersebut. Jadi, kalau ada seorang peserta telah mendapatkan hadiah berupa tas bodypack pada bulan Maret, maka ia tidak bisa mendapatkannya lagi pada bulan April.
 
Dari 4 bulan penyelenggaraan, saya sendiri hanya berpartisipasi pada bulan terakhir yakni pada Juni 2020. Kebetulan saya juga baru tahu infonya di bulan Juni sehingga saya tidak berpartisipasi pada bulan-bulan sebelumnya. 
 
Dari dua hadiah yang ditawarkan, saya mengincar keduanya. Maka dari itu, saya menyetorkan 5 buah artikel yang terdiri dari 3 artikel kelas awal dan 2 artikel kelas C. Hampir semua artikel yang saya tulis berkaitan dengan budaya.

Untuk mendapatkan hadiah pulsa, saya menulis artikel tentang gnawa, suku Subanen dan Ameneh Bahrami. Gnawa adalah serangkaian acara musik dari Maroko, Suku Subanen adalah suku asli dari Pulau Mindanao, Filipina sedangkan Ameneh Bahrami adalah seorang penyintas korban siraman air keras yang berjuang dalam memperoleh keadilan asal Iran.

Gnawa
Gnawa, salah satu topik yang saya bahas di Proyek Saraswati (dok. Innov Gnawa)
Sementara untuk mendapatkan hadiah tas, saya menuliskan artikel tentang buklog dan nuad thai. Buklog adalah tradisi ucapan syukur dari Filipina. Adapun nuad thai adalah pijat tradisional khas Thailand. 

Alhamdulillah, setelah menyetor pranala kelima tulisan tersebut via email dan melakukan revisi sesuai yang diminta, saya pun mendapatkan hadiah yang dijanjikan berupa pulsa sebesar Rp200.000 dan tas ransel bodypack. 

Mungkin ada yang beranggapan bahwa hadiah yang saya peroleh dari proyek saraswati bukan sesuatu yang istimewa karena hanya berupa tas dan pulsa saja.

Meski begitu, saya merasa puas. Saya pun menganggapnya sebagai salah satu pencapaian karena saya dapat berkontribusi dalam membebaskan pengetahuan sehingga orang Indonesia dapat lebih mudah dalam mengakses informasi dan mendapatkan apresiasi dari wikimedia Indonesia.

3. Memegang Proyek Brand dengan Jumlah Peserta Sebanyak 350 orang

Selama berkecimpung di dunia bloger, saya telah menangani beberapa proyek kampanye suatu jenama (brand) di media sosial. Pertama kali terjadi pada Februari 2018. Saat itu saya dipercaya untuk menjadi koordinator dari kampanye Hafiz Doll, sebuah mainan edukasi anak.

Dari segi pekerjaan, mengurus suatu kampanye brand di sosial media bukanlah hal baru. Namun dari segi jumlah peserta, sejauh ini baru pada tahun 2020 saya diberi kesempatan untuk menangani proyek brand dengan jumlah peserta terbanyak. Tak lagi puluhan sebagaimana biasanya, melainkan mencapai ratusan. Setidaknya ada 350 orang yang saya libatkan.

Awal mula proyek ini berjalan adalah ketika seorang senior di kampus saya mengetahui bahwa saya berkecimpung di dunia media sosial. Berhubung kantornya sedang melakukan sebuah proyek dan sedang membutuhkan vendor, ia pun menghubungi saya untuk mengajak kerja sama dalam mengumpulkan peserta.
 
Saat diberi tahu bahwa jumlah peserta yang dibutuhkan mencapai 400 orang, semula saya ragu. Saya tak langsung menjawabnya karena belum pernah menangani jumlah peserta sebanyak itu. Namun karena saya yakin bahwa saya bisa dan saya menganggapnya sebagai sebuah tantangan, akhirnya saya menerima tawaran kerja sama tersebut. Terlebih, jumlah nilai transaksi kerja samanya terbilang menggiurkan.
 
Singkat cerita, kesepakatan pun terjadi. Dari 400 peserta yang dibutuhkan, akhirnya saya hanya mengurus 350 orang saja. 50 orang lainnya diurus oleh orang lain karena senior saya ini terlanjur menghubungi orang lain saat saya belum memberikan jawaban.
 
Untuk memudahkan pekerjaan dan sekaligus 'bagi-bagi rejeki', saya pun mengajak beberapa teman saya untuk menjadi koordinatornya. Seorang teman jadi koordinator utama seperti saya sedangkan tiga lainnya jadi koordinator pendukung.
 
Proyek sosial media ini berjalan selama bulan puasa. Saya enggak mau menyebutkan merknya secara detail, tapi yang pasti produk yang dimaksud adalah produk yang dapat digunakan dalam membuat masakan. 
 
Setelah berlangsung selama beberapa hari, alhamdulillah, proyeknya berjalan lancar. Saya pun turut merasa senang karena salah satu dari 350 orang yang saya dan teman-teman saya urus terpilih sebagai salah satu pemenangnya (total ada 5 pemenang). Sebagai pemenang, ia pun berhak mendapatkan uang sebesar Rp1 juta dan berkesempatan untuk zoom bareng Baim dan Paula. Yeay!
 
Berhasil mengurus proyek dengan jumlah peserta sebanyak 350 orang memang bukan sebuah pengakuan sebagaimana kita memenangkan sebuah kompetisi atau mendapatkan penghargaan. Jumlahnya pun mungkin masih kalah banyak dibandingkan orang lain yang lebih berpengalaman dalam mengurus proyek-proyek besar. 
 
Namun adanya kesempatan bagi saya untuk belajar membuat kesepakatan, belajar menangani ratusan orang, belajar 'berbisnis' hingga kesempatan menjadi perantara rezeki bagi orang lain membuat saya menjadikan pengalaman ini sebagai pencapaian tak terlupakan selama 2020. Saya berharap mudah-mudahan tahun 2021 lebih bersahabat sehingga lebih banyak lagi proyek sosial media yang saya tangani.

4. Masuk 10 Besar Wikisosial

Proyek Saraswati bukan satu-satunya proyek wikipedia yang saya ikuti selama 2020. Pada tahun yang sama, saya juga mengikuti Wikisosial yang berlangsung pada 6-30 Juli 2020. Program ini merupakan sebuah tantangan menulis biografi perempuan yang terselenggara berkat kerja sama antara Wikimedia Indonesia dan Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta. 
 
Berbeda dengan proyek saraswati yang murni bagi-bagi hadiah bagi peserta yang menyelesaikan tantangan menulis, wikisosial bersifat sosial. Bagi saya ini menarik karena setiap peserta tak sebatas menambah konten di wikipedia sekaligus menyebarkan ilmu pengetahuan lebih luas kepada masyarakat, namun juga turut berkontribusi dalam kegiatan amal.
wikisosial-wikipedia
Wikisosial (dok. wikimedia.org)
Jadi, setiap tulisan yang disetor akan dikonversikan menjadi donasi sebesar Rp50 ribu. Namun, hal itu berlaku dengan syarat artikel tersebut ditulis minimal 5.000 bita atau 300 kata dan berhasil lolos peninjauan oleh juri. 
 
Itu artinya, jika seorang peserta menulis 5 artikel dan semuanya disetujui, maka ia sama saja dengan berdonasi sebesar Rp250 ribu. Donasi yang terkumpul dari semua peserta nantinya disalurkan kepada Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta untuk kemudian diberikan kepada kelompok rentan perempuan yang terdampak selama pandemi covid-19.
 
Secara keseluruhan, tercatat ada 284 artikel biografi perempuan yang berhasil ditulis selama periode wikisosial. Dari jumlah tersebut, total donasi yang terkumpul mencapai Rp14.200.000.
 
Selama mengikuti wikisosial, saya sendiri menulis beragam tokoh dari berbagai latar belakang, mulai dari kategori tokoh aktivis, olah raga hingga kategori hiburan. Beberapa di antaranya adalah aktivis antirokok Lisda Sundari, ahli farmasi wanita pertama Inggris yakni Alice Vickery, atlet renang asal Suriah yakni Yusra Mardini bahkan pemeran "Money Heist" Itziar Ituño.
Itziar Ituno
Itziar Ituno, salah satu biografi wanita yang saya tulis selama mengikuti Wikisosial (dok. wikipedia)
Total ada 24 buah artikel yang telah saya tulis. Sayangnya, dari jumlah tersebut hanya 23 saja yang disetujui oleh panitia. Satu artikel yang berjudul "Nara Rakhmatia" ditolak oleh panitia dengan alasan tokoh belum layak diulas karena kontribusinya belum luas. Dari keseluruhan artikel yang disetujui, saya sama saja dengan berdonasi sebesar Rp1.150.000. 
 
Bagi sebagian orang, jumlah tersebut mungkin sedikit. Namun bagi saya jumlah tersebut merupakan sebuah pencapaian yang saya dapatkan selama 2020 karena saya belum pernah berdonasi sebanyak itu. 
 
Melalui wikisosial, saya menyadari bahwa ternyata kita enggak mesti mengeluarkan uang secara langsung untuk berdonasi. Lewat sebuah tulisan, kita juga bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan sembari tetap menyebarkan ilmu pengetahuan lebih luas kepada masyarakat.
 
Usaha saya kemudian berbuah kesenangan karena wikimedia Indonesia turut memberikan apresiasi bagi peserta terpilih. Bagi 10 kontributor dengan jumlah artikel terbanyak selama wikisosial berhak mendapatkan hadiah berupa sebuah kaos wikipedia. Alhamdulillah, saya salah satu di antaranya dan tercatat berada di urutan ketiga dengan jumlah artikel terbanyak selama penyelenggaraan wikisosial.

wikisosial
10 besar wikisosial (dok. wikimedia.org)

5. Menang Lomba Video Europe on Screen 2020 dan Dapat Hadiah dari Kedubes Swiss

Pencapaian berikutnya yang saya dapatkan selama 2020 adalah saat saya terpilih sebagai pemenang lomba video tentang Swiss yang diadakan oleh Europe on Screen (EoS) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Swiss pada bulan November 2020. Atas raihan tersebut, saya mendapatkan hadiah berupa jam Swatch dan merchandise asli dari Kedutaan Besar Swiss.
lomba-video-tentang-swiss-europe-on-screen
Pengumuman pemenang lomba video tentang Swiss oleh Europe on Screen (dok. @europeonscreen)
Semula saya mengira hadiahnya dikirim via ekspedisi. Namun ternyata tidak. Ternyata hadiahnya dibawakan langsung oleh pihak Kedutaan Besar Swiss. Suatu kehormatan bagi saya karena salah seorang staff kedubes Swiss berkunjung ke rumah saya untuk memberikan hadiahnya secara langsung.
 
Hadiah dari Kedutaan Besar Swiss (dokpri)
Bagi saya yang sebenarnya masih pemula dalam hal membuat video, tentu ini merupakan suatu pencapaian. Bukan semata karena mendapatkan prestasi dengan terpilih sebagai pemenang dan mendapatkan hadiah dari Kedutaan Besar Swiss saja, namun juga karena saya berhasil menikmati proses yang saya lalui. Faktanya, untuk bisa berada dalam posisi tersebut, saya harus melewati kegagalan terlebih dahulu.
 
Sebelum mengikuti lomba video EoS, saya mengikuti 2 lomba video, yakni lomba video tentang transportasi yang diadakan oleh Kemenhub dan lomba video tentang Pilkada serentak yang diadakan oleh Teras Negeriku terlebih dahulu. Semuanya berkonsepkan animasi.
 
Saya sangat berharap menang karena hadiahnya sangat menggiurkan. Saya juga optimis karena merasa karya saya kompetitif, terutama pada lomba video oleh Kemenhub sehingga saya merasa peluang untuk menang terbuka lebar. 
 
Sayangnya, dari kedua lomba tersebut, tidak ada satu pun yang lolos. Saya pun harus menerima kenyataan bahwa saya kalah.
 
Saya sempat kecewa dengan diri sendiri. Namun saya tidak kapok untuk mencoba. Oleh karena itu pas tahu kalau Europe on Screen mengadakan lomba video, saya memutuskan untuk berpartisipasi. Siapa tahu kali ini beruntung meskipun jumlah hadiahnya tidak sebesar dua lomba sebelumnya. 
 
Iseng-iseng ikutan, alhamdulillah pada 28 November 2020 saya dinyatakan sebagai pemenang lomba video tentang Swiss oleh Europe on Screen 2020. Saya makin terkesan karena sampul video saya bahkan sampai dimasukkan ke dalam postingan pengumuman pemenang oleh akun Europe on Screen 2020.
 
Kalau ditanya soal kemampuan membuat animasi, jujur saya pribadi merasa masih amatiran. Banyak ilmu dalam video apalagi animasi yang belum saya ketahui. Namun berkat apresiasi yang Europe on Screen berikan, saya jadi semakin termotivasi untuk menghasilkan karya video lebih baik lagi.

6. Dua Kali Terpilih sebagai Pemenang Ulasan Film Kemdikbud

Sepanjang 2020 saya jarang mengikuti lomba menulis. Seingat saya, saya hanya mengikuti 4 kompetisi saja (bukan tantangan menulis seperti wikipedia), yakni lomba menulis cerpen anak oleh komunitas Fiksiana di Kompasiana, lomba menulis estafet Kompasiana, lomba menulis buku anak tentang ASEAN oleh Badan Bahasa Kemdikbud dan lomba membuat ulasan film di blog atau sosial media oleh Pusbang Film Kemdikbud. 

Dari keempat kompetisi tersebut, saya gagal di lomba menulis estafet Kompasiana dan lomba buku anak tentang ASEAN oleh Badan Bahasa Kemdikbud. Sementara pada dua kompetisi lainnya, saya berhasil terpilih sebagai salah satu pemenangnya. Sayangnya, lomba tersebut tidak menyediakan sertifikat sehingga tidak ada kenang-kenangannya.
 
Saya menganggap bahwa setiap lomba yang saya menangkan, sekecil apapun itu adalah hal yang berarti. Namun jika diminta mendefinisikan suatu pencapaian, saya merasakannya saat memenangkan lomba ulasan film yang diselenggarakan oleh Pusbang Film Kemdikbud. Bukan semata karena lombanya bersifat umum (tidak terbatas pada kompasianer saja), namun juga karena saya terpilih sebanyak dua kali sebagai pemenangnya. 
 
Dengan kata lain, saya tetap menganggap apresiasi yang saya terima dari Fiksiana Community karena jadi pemenang lomba cerpen adalah hal yang berarti. Tapi saya menganggapnya biasa aja. Hal ini berbeda dengan lomba ulas film yang menurut saya merupakan suatu pencapaian.
fiksiana-community
Pengumuman pemenang event menulis cerpen anak oleh Fiksiana Community (dok. Fiksiana)
Selama 2020 Pusbang Film Kemdikbud menyelenggarakan lomba ulasan film di blog atau sosial media. Setiap peserta bebas mengirimkan karyanya masing-masing, entah dalam bentuk tulisan ataupun nontulisan seperti gambar, video ataupun podcast. 
 
Lomba ini diadakan setiap pekan dengan menentukan dua kategori pemenang, yakni kategori umum dan kategori pelajar. Beberapa pemenang beruntung akan mendapatkan hadiah uang tunai dengan jumlah yang menggiurkan. 
 
Menariknya, lomba ini membolehkan setiap orang bisa menang lebih dari satu kali. Jadi, jika seseorang peserta pernah menang sekali, maka ia bisa menang untuk kedua kalinya. Tidak diketahui apakah ada batas maksimal seseorang bisa menang atau tidak, namun yang pasti seseorang tidak bisa menang selama dua pekan berturut-turut (harus ada jedanya).

Tertarik dengan hadiahnya, apalagi karena saya suka nonton film, saya pun memutuskan untuk berpartisipasi. Saya sendiri baru mengikuti lomba ulasan film ini pada pekan ke-15 yang berlangsung pada 12-18 September 2020. Saat itu saya mengirimkan ulasan berjudul Ulasan "Say Hello to Yellow", Saat Gadis Kuning dari Kota Pindah ke Desa
 
Iseng-iseng ikutan, alhamdulillah karya saya terpilih. Saya pun senang bukan main saat melihat pengumuman di akun pusbang film yang menyatakan bahwa saya terpilih sebagai salah satu pemenangnya. Lumayan bisa jajan chatime wkwk Pengumuman lebih lengkapnya bisa dilihat di sini.
ulas-film-kemdikbud
Pengumuman pemenang lomba ulas film pusbang film Kemdikbud pekan ke-15 (dok. Pusbang Film)
Saya semakin merasa terkesan karena pihak penyelenggara tidak sebatas memajang nama-nama pemenangnya saja, namun juga menjelaskan alasan kenapa nama-nama tersebut dipilih. Bagi saya ini merupakan apresiasi tersendiri. Artinya, pihak juri benar-benar memperhatikan setiap karya yang dikirimkan. Berdasarkan keterangan mereka, karya saya terpilih karena sedikit berbeda dengan ulasan-ulasan lainnya. Waaah.
ulasan-film-kemdikbud-pekan-ke-15
Penjelasan kenapa karya saya terpilih (dok. ulasan.film.kemdikbud.go.id)
Lomba ini terus bergulir tiap pekan. Namun pada bulan November, lomba ulas film kemdikbud vakum terlebih dahulu karena Kemdikbud sedang fokus dalam menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Nasional yang disiarkan melalui TVRI. 
 
Lomba ulas film kemdikbud akhirnya diadakan kembali pada 21-26 Desember 2020. Kali ini panitia mengubah ketentuan dengan membolehkan peserta untuk mengulas film Indonesia apapun yang ditonton secara legal. Jadi enggak sebatas film yang tayang di TVRI saja, film apapun juga boleh.
 
Setelah sekian lama tidak ikut, pada pekan ke-21, saya pun memutuskan untuk terlibat kembali. Saya mengirimkan karya berjudul Mengulas Makna Puisi "Efata" dalam Film "Sebelum Berangkat". Saya mencoba lagi karena siapa tahu saya menjadi pemenang lagi.
 
Tak disangka, mungkin karena udah rejekinya juga, alhamdulillah saya terpilih kembali sebagai salah satu pemenangnya. Atas raihan ini, saya menjadi pemenang ulasan film Kemdikbud sebanyak dua kali.  
 
Sayangnya, pengumuman hanya diposting via website. Poster pengumumannya pun bahkan tidak ada sehingga saya tidak memiliki dokumentasi lebih lanjut. Info selengkapnya tentang pengumuman dapat dilihat di sini.
 
Soal hadiah, saya kira jumlah hadiahnya sama dengan sebelumnya. Ternyata malah lebih besar. Saya pun merasa bersyukur karena dapat terpilih di percobaan pertama tanpa mengalami kegagalan sama sekali. Sementara itu, beberapa teman yang lain harus mencoba berkali-kali terlebih dahulu sebelum akhirnya dapat terpilih sebagai pemenang. Alhamdulillah.
 
Atas capaian tersebut, saya tak menyangka bahwa saya mendapatkan kado dari diri sendiri di akhir tahun. Tanggal 31 Desember pun menjadi penutup tahun yang sempurna bagi saya pada 2020.
ulasan-film-kemdikbud
Pesan masuk dari admin Pusbang Film di twitter (dokpri)
Sekian tulisan saya di akhir tahun tentang beberapa pencapaian yang saya dapatkan selama 2020. Saya menuliskan di blog semata untuk menitipkan kenangan agar saya tidak lupa di kemudian hari. Juga, agar saya lebih giat lagi dalam berkarya.
 
Pada akhirnya, pencapaian adalah sesuatu yang bersifat subjektif. Setiap orang berhak mendefinisikan pencapaiannya masing-masing. 
 
Bagi saya mungkin suatu pencapaian, namun bagi orang lain tidak. Sebaliknya, bagi orang lain hal tertentu adalah suatu pencapaian. Namun bagi saya mungkin tidak. 
 
Tak masalah jika definisi tentang pencapaian berbeda. Yang penting saling mendukung dan tidak memaksakan orang lain untuk menerima pemahaman bahwa pencapaian itu terbatas pada versi diri sendiri.
 
Apapun definisinya, saya beranggapan bahwa tidak semua pencapaian harus diukur dengan angka. Bagi saya, ketika kita merasa puas dalam melakukan sesuatu dan merasa bahwa kegiatan tersebut memberikan dampak positif bagi orang lain, terlepas apakah kita menerima suatu materi atau tidak, itu juga bisa disebut sebagai pencapaian.

Comments