Valandstories

Cari Blog Ini

Meriahnya Sirnas Jakarta

pada tanggal Mei 16, 2013

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

Kipas Angin Nikita Willy, Ademnya Terasa Kini dan Nanti!

Jumat siang, saya pergi ke Taman Ismail Marzuki (TIM) yang terletak di Cikini, Jakarta Pusat dengan naik angkot kemudian dilanjutkan dengan KRL. Hanya dengan berjalan kaki selama sekitar 10 menit dari Stasiun Cikini, saya pun sudah tiba di lokasi. Meski cuaca saat itu panas, tidak menghalangi saya untuk berpergian. Sesampainya di tujuan, seketika saya salah fokus. Bagaimana tidak, saya melihat 2 buah kipas angin berwarna putih berdiri tegak di area luar TIM. Posisi mereka persis di sebelah sebuah penanda berwarna cokelat bertuliskan "Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki". Event BIG FAN Miyako di Taman Ismail Marzuki pada 7-9 November 2025 (dokpri) Saya makin terkejut karena salah satu kipas angin seperti kipas angin pada umumnya, sementara satunya lagi berbentuk BIGFAN alias kipas angin raksasa. Saya yang memiliki tinggi 170 cm saja kalah tinggi dengan BIGFAN yang mencapai 2,5 meter! Tinggi kipas angin raksasa di event BIGFAN Miyako mencapai 2,5 meter! (dokpri) Dengan...

Panduan Mengumpat dalam Bahasa Spanyol ala Serial "Money Heist"

Setiap orang punya cara masing-masing dalam mengungkapkan kekesalannya. Ada yang memilih untuk diem aja dan lebih berhati-hati dalam berbicara, ada juga yang memilih untuk mengumpat alias berkata-kata kasar. Gue sendiri sih memilih untuk melakukan opsi yang pertama. Namun sebagai manusia biasa, gue juga gak memungkiri bahwa gue juga terkadang memutuskan untuk mengumpat ketika kesal. Rasanya puas bukan main ketika telah melakukannya. Kekesalan itu ibarat kotoran dalam tubuh. Nah, seperti kotoran pada umumnya, maka kotoran tersebut harus dibuang biar gak jadi penyakit psikologi. Salah satu caranya adalah melalui umpatan. Menurut gue gak ada yang salah dengan perilaku mengumpat. Mengumpat sah-sah saja asalkan enggak dilakukan ke sembarang orang dan hanya dalam konteks yang tepat. Selain itu, mengumpat juga enggak selamanya bermakna kasar karena terkadang kasar atau tidak kasar itu relatif tergantung siapa yang mendengarkan. Bagaimana pun, mengumpat adalah bagian dari keb...

Acer Infinity War, Saatnya Aktualisasikan Diri Lewat Laptop!

Yang pengen nonton Avengers: Infinity War mana suaranyaaa??? Wah, gue yakin deh pasti banyak yang angkat tangan. Apalagi komunitas Marvel berkembang pesat di Indonesia. Jangankan yang anggota komunitas, gue yang bukan anggota komunitas sudah menanti-nantikan film ini! Avengers cuy! Bukan hanya karena ada tokoh-tokoh superhero seperti Spiderman, Captain America atau bahkan Hulk, tapi karena sekuelnya yang berjudul "Infinity War" bikin penasaran. Kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti Perang Abadi. Nah, jadi perangnya enggak kelar-kelar gitu? Para superheronya susah banget mengalahkan penjahatnya? Atau seperti apa ya maksudnya? Poster Avengers Infinity War (dok. marvel.com) Hmm... penasaran kan? Gue juga. Dari judulnya, gue pun yakin Avengers terbaru bakal memberikan warna berbeda ketimbang Avengers sebelumnya. Namanya aja 'perang abadi', pasti deh pertempuran antara para superhero melawan penjahatnya bakalan lebih dahsyat ke...

Koleksi DVD Original, Kenapa Enggak?

Dulu gue termasuk biasa saja dengan kegiatan menonton film. Dibilang suka, enggak juga. Dibilang enggak, tapi suka nonton. Biasa aja sih. Namun sejak alm. kakak gue berlangganan TV berbayar dan memasangnya di warung kelontong pada September 2013, sejak itulah pandangan gue terhadap kegiatan menonton film jadi berubah. Tahu apa? Gue jadi suka banget sama yang namanya film! Ternyata nonton film itu mengasyikkan! Tanpa gue sadari, kegiatan itu membuat gue merasa bahwa nonton film itu gue banget. Gue pun ketagihan, sampai-sampai rasanya enggak ada satu hari terlewat tanpa nonton film. Pengetahuan gue akan film pun semakin meluas. Nonton film, wah gue banget itu mah! (dok. syfy.com) Sayangnya, nonton film di TV berbayar hanya dapat gue lakuin hingga Mei 2015 karena di kala itu kakak gue memutuskan untuk berhenti berlangganan TV berbayar. Walau rada sedih karena gak bisa update nonton gratisan lagi, gue enggak ikutan berhenti melakukan kegiatan nonton film. Kalau sekadar non...

Menjadi Masyarakat yang Berdaya bersama Daya Mart

Bisa enggak sih kita belanja di minimarket sambil turut memberdayakan masyarakat? Jawabannya: BISA BANGET! Bukan Dompet Dhuafa namanya kalau enggak inovatif dan kreatif. Alhamdulillah, pada Jumat, 9 Februari 2018 lalu Dompet Dhuafa sukses meluncurkan minimarket berbasis sosial bisnis bernama Daya Mart di Zona Madina, Desa Jampang, Parung, Bogor. Zona Madina dipilih karena kawasan tersebut adalah kawasan yang lengkap dan strategis. Berbagai tempat-tempat penting terdapat di sana, mulai dari sekolah binaan Dompet Dhuafa, Rumah Sakit, masjid, desa wisata dan bahkan berbagai usaha mikro. Selain pihak Dompet Dhuafa, peluncuran tersebut juga dihadiri oleh awak media, blogger, warga setempat, Kepala Desa Jampang dan tentu saja saya. Adanya Daya Mart di Zona Madina menjadikannya sebagai Daya Mart ke-7 di Indonesia sekaligus menjadikan yang pertama di kawasan Jabodetabek. Wuiiih! Sssttt... 6 Daya Mart sebelumnya telah berdiri di Padang, Sumatera Barat lho.. Peluncuran Daya ...

Diberdayakan oleh Blogger