IPK? Pentingkah?

Salah satu dosen saya pernah berkata,
"Dunia itu kejam. Di dunia kerja gak akan ditanya, kalian bisa apa? Tetapi berapa IPK kalian?"

Menanggapi hal itu saya TIDAK SETUJU.
Di dunia kerja justru gak akan ditanya berapa IPK kita tapi justru lebih ditanya "kita bisa apa" dan "apa kemauan kita kuat?"
Dan... kenapa juga harus kerja kalau kita bisa berwirausaha nantinya? :)

Dia mengatakan seperti itu sebagai gambaran seleksi PNS yang katanya IPK min. 3,00. Di bawah 3, gak bisa ikut tes.
Masalahnya gak semua mahasiswa yg lulus akan bekerja jadi PNS sedangkan pekerjaan non-PNS (menurut saya) tidak terlalu menekankan pada IPK tapi yg penting kemauan dan bisa atau tidak menghadapi 'tantangan' pekerjaan yang diberikan.
Bahkan bisa jadi ada sebagian yang lulus yang akan memilih enterpreneur sebagai jalan hidupnya.

Saya pribadi senang kalau IP atau IPK saya bagus. Namun saya tidak mendewa-dewakannya. Bagi saya nilai/IPK bagus itu poin plus. Tugas saya hanyalah belajar sebaik-baiknya sebisa yang saya lakukan. Masalah nilai/IPK saya bagus itu hanya "poin plus" atau hadiah atas apa yang telah lakukan. Bagus, syukur. Gak bagus, dunia gak berhenti karena IP/IPK jelek. Namanya juga udah usaha :)

Toh, berbagai tokoh mulai dari Bill Gates, Mark Zuckerberg bahkan hingga Thomas Alfa Edison yang didropout dari sekolah/tempat kuliahnya aja bisa membuktikan bahwa IP bukan "dewa" di dunia karier apalagi bagi yg IP-nya gak tinggi2 banget, shrsnya bisa lebih :)))))

Comments