Sahabat :>

Waktu saya masih sekolah, saya memahami sahabat sebagai NOUN alias kata benda.
Sahabat diidentikkan dengan orang yang mengenal kita dalam waktu yang cukup lama dan biasanya berupa teman.
Sahabat juga identik dengan 'teman yang lebih dekat dan bisa membuat kita nyaman'.

Namun seiring berjalannya waktu, saya semakin menyadari bahwa sahabat itu sebenarnya ADJEKTIF alias kata sifat, bukan lagi NOUN.

Jika posisinya sebagai kata sifat, maka ia ada tidak terbatas pada teman dekat semata, melainkan bisa ada pada siapapun dan apapun. Sahabat bisa berupa orang tua, kakak, adik, kakek, nenek, hewan peliharaan dan sebagainya.

Dengan begini, siapapun & apapun bisa menjadi sahabat kita serta kita bisa menjadi sahabat bagi siapapun dan apapun.

Jadi sekalipun teman-teman di sekeliling kita memusuhi kita dan banyak yang tidak menyenangi kita, kita tak perlu bersedih. Karena nyatanya

Masih ada
Tuhan yang senantiasa bersahabat dengan kita

Masih ada
Air mata yang selalu mendengarkan kita

Bahkan masih ada hati pula yang setia menjadi tempat curhat bagi kita.

Masalahnya, apakah kita menyadari akan keberadaan dari "sahabat-sahabat" kita itu? ;)

Maka sejak saya mengerti bahwa "SAHABAT" adalah adjektif, saya tidak terlalu pusing ketika sebagian orang yang tadinya saya anggap 'sahabat' sebagai kata benda pergi satu per satu :>>>>

Comments