Anak & Orang Tua

Sering banget denger kata-kata kayak gini :

"Semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya"
Faktanya itu BOHONG!
Tidak semua orang tua ingin yang terbaik buat anaknya. Ada juga orang tua yang egois, memaksakan kehendak dan membatasi ruang gerak sang anak. Saya punya teman yang orang tuanya demikian. Orang tuanya merasa itu terbaik untuk anaknya padahal tidak, sebenarnya itu terbagus, bukan terbaik. Yang terbagus belum tentu terbaik. Tapi yang terbaik sudah pasti terbagus. Selama gak melanggar agama dan norma-norma masyarakat, menurut saya gak masalah. Fatalnya, anggapan kayak gini dijadiin dalih oleh sebagian orang atas kepentingan mereka.

"Tanpa orang tua, anak gak akan jadi apa-apa."
Faktanya gak sepenuhnya benar!
Memang benar kalau gak ada orang tua gak akan ada anak. Tapi justru tanpa anak, seseorang juga gak akan bisa jadi orang tua. Kalau dalam ilmu biologi dikenal istilah simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan. Orang akan disebut "mama" atau "papa" dalam arti sesungguhnya kalau mereka punya anak kan? Klise kalau anggapan "Tanpa orang tua anak gak akan jadi apa-apa" dijadikan dalih untuk mereka bahwa apa yang mereka putuskan selalu benar dan anak harus sependapat dengannya. Akibatnya tidak semua orang tua berintrospeksi diri. Gimana pun juga orang tua manusia. Pasti gak luput dari kesalahan.

"Kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua."
Faktanya gak sepenuhnya BENAR!
Kalau ada seorang bapak yang misalnya tega melukai anaknya sendiri, memperkosa anaknya sendiri seperti di TV-TV atau orang tua yang berlaku bejat kepada anaknya apakah wajib 100% seseorang menghormatinya?


Hidup itu pilihan.
Tapi sayangnya ada hal-hal yang tidak bisa kita pilih dalam menjalani hidup. Dari sekian banyaknya manusia di bumi, siapapun gak akan bisa memilih siapa dua orang yang akan menjadi orang tua kandungnya. Begitu juga dengan orang tua. Dari sekian banyaknya manusia, mereka juga gak akan bisa milih siapa yang akan jadi anak mereka.
Kabar baiknya,
Siapapun yang jadi anak dari sepasang orang tua dan siapapun yang jadi orang tua dari seorang anak bisa memilih untuk membuka mata atas realita yang ada atau justru menutupnya rapat-rapat.

Kalau Anak sering diminta untuk patuh dan hormat pada orang tua serta diminta "sadar" akan posisi sebagai anak, begitu pun orang tua. Mereka juga seharusnya "sadar" akan posisi mereka sebagai orang tua. Menjalani peran masing-masing, tapi "gak kebablasan" atas anggapan-anggapan yang gak sepenuhnya benar dan bisa jadi salah itu kuncinya
.
Sayangnya, sebagian orang tua sering lupa kalau mereka dulunya juga pernah jadi anak dan lupa juga kalau mereka sama-sama manusia, biangnya 'lupa'. Bukan hanya anak saja yang perlu mendengarkan nasehat ini itu dan perlu belajar banyak lagi, orang tua pun juga seharusnya melakukan hal yang sama. Bagus kalau masih mau membuka mata, tapi kalau orang tuanya terus memejamkan mata?


Buat para orang tua di luar sana, belajarlah dan berikan terbaik untuk anak Anda. Senantiasa anak-anak Anda juga akan belajar dan menjadi yang terbaik untuk Anda.
Saya berharap, di masa mendatang, saya menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak saya kelak.

Comments